
Manajemen Piutang
Dalam rangka meningkatkan atau mencegah penurunan penjualan, perusahaan dapat menjual produknya secara kredit. Namun, penjualan kredit tidak dapat menghasilkan kas dengan segera, malah justru menimbulkan piutang. Maka dari itu, perusahaan juga perlu melakukan analisis ekonomi dan manajemen piutang.
Apa yang dimaksud dengan manajemen piutang? Manajemen piutang merupakan proses pendataan, pengumpulan, dan penagihan utang konsumen oleh Perusahaan. Dengan adanya sistem manajemen piutang yang baik, perusahaan akan terhindar dari kekurangan dana, terlebih dana yang macet di konsumen.
Tujuan Manajemen Piutang
Salah satu tujuan manajemen piutang yaitu untuk mengendalikan piutang suatu perusahaan. Namun untuk mengendalikan piutang, suatu perusahaan perlu memiliki dan menetapkan kebijakan kredit dan pengumpulan piutang. Nah, kebijakan kredit dan pengumpulan piutang ini nantinya akan berfungsi sebagai standar pengelolaan piutang di Perusahaan.
Jika ternyata di kemudian hari pelaksanaan penjualan atau pengumpulan kredit tidak sesuai dengan standar kebijakan kredit dan manajemen piutang, perusahaan tersebut perlu melakukan adanya perbaikan. Dengan begitu, hasil yang diharapkan nantinya dapat sesuai dengan rencana.
Tujuan manajemen piutang lainnya adalah mengorganisir dan mengelola seluruh piutang perusahaan agar dapat dikonversi dan diterima sebagai kas. Adanya pengelolaan tersebut nantinya diharapkan dapat menghasilkan laba bagi perusahaan.
Pentingnya Manajemen Piutang Bagi Perusahaan
Seperti yang sudah kalian ketahui, piutang dapat timbul karena adanya transaksi penjualan jasa atau barang yang dilakukan secara kredit. Umumnya, suatu perusahaan pasti memiliki satu atau lebih pelanggan yang tidak dapat melunasi atau membayar hutang-hutang mereka.
Hal seperti itulah yang disebut sebagai piutang tak tertagih. Nah, piutang tak tertagih ini dapat mengakibatkan kerugian suatu perusahaan. Namun, perusahaan memberikan kelonggaran piutang kepada pelanggan ini bukan tanpa sebab.
Adapun tujuan dilakukannya pengumpulan piutang yaitu untuk meningkatkan penjualan, menghadapi persaingan, dan meningkatkan laba. Agar tujuan untuk meningkatkan laba dapat terwujud, tentu perusahaan harus dapat mengelola piutang dengan baik, jangan sampai muncul sebuah kerugian.
Pengelolaan piutang tersebut dapat dilakukan melalui manajemen piutang. Manajemen piutang juga dapat menghindari resiko-resiko kecurangan yang terjadi, di antaranya yaitu:
- Piutang yang tidak dibayar secara keseluruhan yang disebabkan kurang baiknya seleksi terhadap pelanggan
- Piutang tak tertagih, sehingga perusahaan mengalami kerugian
- Piutang yang terlambat dilunasi, sehingga timbul adanya tambahan biaya atau dan penagihan
- Kegagalan dalam menagih hutang
- Kesalahan dalam penagihan
- Kehilangan data
- Pencurian kas dari penerimaan piutang
- Adanya kesalahan dalam menginput data saat terjadinya pembaharuan piutang usaha
- Kinerja yang buruk
- Diperlukannya modal kerja tambahan, karena perputaran uang perusahaan terganggu akibat perputaran piutang yang melemah.
Kegiatan Manajemen Piutang
Seperti yang sudah kalian ketahui, untuk menghindari terjadinya resiko kecurangan, suatu perusahaan membutuhkan manajemen piutang. Nah, berikut adalah beberapa kegiatan yang termasuk dalam kegiatan manajemen piutang.
- Mengendalikan piutang
- Menentukan potongan-potongan atau return
- Menentukan risiko kredit
- Menyaring langganan
- Merencanakan nominal dan pengumpulan piutang
- Melaksanakan berbagai administrasi yang memiliki hubungan dengan penarikan kredit
- Menentukan berbagai ketentuan untuk menghadapi para penunggak
Untuk menagih utang dari para konsumen dapat dilakukan melalui komunikasi langsung atau telepon. Jika belum juga mau membayar, bisa melalui surat penagihan resmi atau menyewa jasa kolektor. Jika belum juga mau membayar dapat melalui jalur hukum.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Modal Kerja Dalam Piutang
Kalian juga perlu mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besarnya modal kerja dalam piutang. faktor-faktor tersebut meliputi:
1.Volume Penjualan Kredit
Volume penjualan ini berbanding lurus dengan besarnya modal kerja yang tertanam pada piutang. Jika volume penjualan kredit semakin besar, modal kerja yang tertanam pada piutang juga akan semakin besar.
2.Syarat Pembayaran
Hampir sama dengan volume penjualan kredit, lama waktu pembayaran juga akan berbanding lurus dengan besarnya modal kerja yang tertanam. Jika massa suatu kredit semakin lama, modal kerja yang tertanam pun akan semakin besar.
3.Kebijakan Pengumpulan Piutang
Kebijakan yang dimaksud di sini dapat meliputi pengumpulan piutang dengan lebih aktif atau dengan menambah biaya. Selain itu, juga dapat dilakukan secara pasif dengan lebih percaya bahwa debitur akan melunasi piutang. Namun, hal ini memiliki resiko piutang tertunggak semakin besar.
4.Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit
Pembatasan kredit ini dapat meliputi batasan secara kualitatif dan kuantitatif. Pada batasan kualitatif, ketentuan yang diberikan pada pelanggan lebih selektif. Semakin selektif suatu perusahaan terhadap para pelanggan kreditnya, maka akan semakin kecil modal kerja dalam piutang tersebut.
Sementara itu, pada batasan kuantitatif menggunakan plafon kredit. Jika plafon kredit setiap pelanggan semakin besar, modal kerja piutang yang dibutuhkan pun semakin besar pula.
5.Kebiasaan Membayar Para Pelanggan
Semain cepat pelanggan membayar piutang perusahaan, maka modal kerja yang diperlukan cenderung lebih kecil. Namun, jika para pelanggan tersebut lebih sering menunggak atau membayar lebih lama, maka diperlukan modal kerja yang lebih besar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen piutang merupakan proses pendataan, pengumpulan, dan penagihan hutang perusahaan dari konsumen. Manajemen piutang bertujuan untuk mengendalikan piutang suatu perusahaan.
Semoga penjelasan mengenai beberapa kegiatan dalam manajemen piutang dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besarnya modal kerja di Perusahaan ini, bisa membantu dalam mengelola arus kas dan keuangan di Perusahaan. Kalau kalian ingin belajar lebih jauh tentang pengelolaan keuangan, bisa ikuti Channel Facultive ya.