Mengelola Bisnis dengan ROI dan EVA
Saat bisnis mulai berkembang, sering kali pemiliknya tidak bisa lagi menangani semua aspek operasional sendiri. Maka dari itu, mereka mulai merekrut staf, manajer, hingga direktur untuk mengelola bisnisnya. Namun, ada satu tantangan besar: bagaimana memastikan keputusan yang diambil manajemen tetap selaras dengan tujuan perusahaan?
Di sinilah pentingnya desentralisasi dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Salah satu cara untuk mengukur kinerja manajemen adalah dengan menggunakan dua alat keuangan yang banyak digunakan: Return on Investment (ROI) dan Economic Value Added (EVA).
Memahami ROI dalam Menilai Kinerja
Apa itu ROI? ROI adalah metrik yang digunakan untuk mengukur seberapa besar pendapatan yang diperoleh dari aset yang telah diinvestasikan dalam bisnis. Rumus dasarnya adalah:
ROI = (Net Operating Income) / (Operating Assets)
Namun, dalam praktiknya, ada beberapa pertanyaan yang perlu diperjelas:
Income mana yang digunakan? ROI sebaiknya menggunakan Net Operating Income atau Earnings Before Interest and Taxes (EBIT) agar lebih mencerminkan hasil operasional bisnis.
Aset mana yang dihitung? Hanya aset yang terkait dengan aktivitas operasional yang diperhitungkan, seperti kas, piutang, persediaan, dan peralatan produksi. Aset non-operasional seperti investasi di saham tidak dimasukkan.
Apakah depresiasi diperhitungkan? Beberapa perusahaan memilih untuk menghitung ROI berdasarkan nilai aset sebelum depresiasi untuk mendapatkan perhitungan yang lebih stabil.
Bagaimana cara menghitung rata-rata aset? Karena laporan laba rugi menggambarkan performa dalam periode tertentu, sedangkan neraca hanya menunjukkan kondisi di satu titik waktu, aset operasional sebaiknya dihitung berdasarkan rata-rata saldo selama periode tertentu.
Contoh Perhitungan ROI Jika EBIT perusahaan selama setahun adalah 50 miliar, dengan saldo aset operasional awal 100 miliar dan akhir 300 miliar, maka:
Rata-rata aset operasional: (100 miliar + 300 miliar) / 2 = 200 miliar
ROI = (50 miliar / 200 miliar) × 100% = 25%
Kelemahan ROI
Meskipun banyak digunakan, ROI memiliki beberapa kelemahan:
Terlalu berfokus pada profit jangka pendek, sehingga manajemen bisa saja mengorbankan investasi strategis demi hasil cepat.
Tidak mempertimbangkan biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh segmen bisnis tertentu. Ini membuat ROI kurang adil untuk menilai kinerja individu atau departemen.
Menghambat investasi jangka panjang. Jika suatu investasi mengurangi ROI dalam jangka pendek, manajemen mungkin enggan mengambilnya meskipun menguntungkan dalam jangka panjang.
EVA sebagai Alternatif yang Lebih Akurat
Untuk mengatasi kelemahan ROI, banyak perusahaan menggunakan Economic Value Added (EVA). EVA mengukur sejauh mana manajemen menciptakan nilai bagi perusahaan, bukan sekadar profit.
EVA = Net Operating Profit After Taxes (NOPAT) – (Total Capital × Weighted Average Cost of Capital (WACC))
Dalam perhitungan ini:
NOPAT adalah laba bersih setelah pajak sebelum dikurangi biaya non-cash seperti depresiasi.
WACC adalah biaya modal rata-rata yang harus dibayarkan kepada pemegang saham dan kreditur.
Total Capital mencakup semua sumber pendanaan perusahaan, termasuk ekuitas dan utang jangka panjang.
Contoh Perhitungan EVA Misalkan:
NOPAT = 40 miliar
Total Capital = 200 miliar
WACC = 25%
Maka:
EVA = 40 miliar – (200 miliar × 25%)
EVA = 40 miliar – 50 miliar = -10 miliar
Dalam contoh ini, meskipun ROI perusahaan 25%, EVA negatif. Ini menunjukkan bahwa perusahaan sebenarnya kehilangan nilai sebesar 10 miliar dalam setahun.
Kesimpulan
ROI adalah alat sederhana yang efektif untuk mengukur efisiensi penggunaan aset, tetapi memiliki keterbatasan dalam melihat gambaran keseluruhan nilai yang diciptakan perusahaan. EVA lebih akurat dalam menilai apakah manajemen benar-benar menghasilkan keuntungan yang bermanfaat bagi pemegang saham.
Untuk pengambilan keputusan strategis, menggabungkan ROI dan EVA dapat membantu bisnis memahami bagaimana cara terbaik untuk meningkatkan profitabilitas tanpa mengorbankan nilai jangka panjang.
Tertarik belajar lebih lanjut? Subscribe ke channel ini dan nantikan pembahasan lainnya seputar akuntansi dan keuangan dengan cara yang lebih sederhana!
Tag:Akuntansi Manajemen, Keuangan, Video