
Beda Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Jasa
Proses siklus akuntansi merupakan hal yang penting terutama bagi kalian yang ingin mempelajari akuntansi. Istilah ini mungkin sudah tidak asing mahasiswa akuntansi, karyawan dalam bidang akuntansi serta wirausaha. Namun tidak ada salahnya untuk mempelajar ilmu dasar dari proses ini untuk menambah wawasan.
Terlebih, mungkin di antara kalian masih belum tahu jika siklus akuntansi di perusahaan jasa dan perusahaan dagang ternyata berbeda.
Mengenai Siklus Akuntansi Secara Umum
Siklus akuntansi adalah proses aktivitas yang bermula dari analisis serta pencatatan transaksi bisnis hingga sampai dengan persiapan untuk aktivitas periode akuntansi yang selanjutnya.
Hal tersebut ditandai dengan pembuatan jurnal penutup. Pada intinya siklus ini tidak hanya untuk membuat laporan keuangan tetapi juga meliputi keseluruhan proses aktivitas yang berkaitan akuntansi pada suatu perusahaan.
Bicara mengenai kegunaannya sendiri, siklus ini mencangkup hampir semua sektor di suatu negara. Mulai dari segala bidang termasuk dalam pemerintah yang dikenal sebagai siklus akuntansi pemerintah.
Bahkan, saat ini bisnis apapun jenisnya yang menyediakan jasa atau produk pasti memiliki siklus akuntansi.
Di dalam bisnis, kita secara umum mengenal tiga jenis usaha yang berbeda. Diantaranya yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan jasa serta perusahaan dagang.
Namun di artikel ini hanya akan dibahas perbedaan antara perusahaan jasa dan dagang saja. Untuk siklus akuntansi perusahaan manufaktur tidak akan dibahas dalam tulisan ini.
Apa Saja Perbedaan Akuntansi Perusahaan Dagang Dengan Jasa?
Sebenarnya dalam hal prosedur akuntansi dari perusahaan dagang dan perusahaan jasa tidaklah berbeda jauh. Hal itu seperti ditunjukkan dengan penggunaan jurnal hingga akun-akun yang banyak.
Meskipun begitu, ada beberapa perbedaan antara keduanya. Untuk memudahkan kita memahaminya, berikut adalah perbedaan dari akuntansi perusahaan dagang dan jasa :
1.Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjual produk dari penyuplai dalam bentuk bahan jadi yang bertujuan untuk dijual kembali. Perusahaan dagang sendiri hanya melakukan penjualan kembali serta mengambil keuntungan dari selisih pembelian dan penjualan.
Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang bisa dilihat di video ini.
Untuk perbedaannya dengan perusahaan jasa adalah terletak pada aktivitas serta akun-akun yang ada didalamnya. Terdapat akun-akun yang ada di perusahaan dagang namun tidak di perusahaan jasa.
Akuntansi perusahaan dagang sendiri mengutamakan pencatatan pada barang-barang dagangan baik yang masuk maupun keluar dari suatu perusahaan.
Pencatatan barang inilah yang menjadi pusat dari sistem akuntansi perusahaan dagang. Beberapa akun yang ada di perusahaan dagang dan tidak dimiliki oleh perusahaan jasa :
a. Akun Pembelian
Akun yang mencatat beberapa pembelian dari barang yang masuk ke industry serta hendak dijual ke konsumen. Pembelian perusahaan pada barang-barang selain pembelian produk yang dijual tidak akan dimasukkan.
b. Akun Penjualan
Akun ini menaruh seluruh kegiatan penjualan suatu produk dagangan industri ke konsumen. akun ini juga tidak memasukkan penjualan perusahaan di luar penjualan dari produk.
c. Akun Persediaan (Inventory)
Akun yang menaruh informasi berisi jumlah persediaan produk pada periode tertentu.
d. Cost of Good Sold (COGS)
Cost of Good Sold digunakan untuk penentuan harga beli barang yang hendak dijual pada waktu tertentu yang dipengaruhi harga dari pasar.
e. Akun Potongan Tunai
Untuk pemberian suatu diskon oleh penjual ke konsumen sebab telah membayar barang secara tunai dan langsung.
f. Akun Potongan Pembelian
Berguna untuk mencatat promo harga yang diberikan pemasok ke perusahaan dagang karena sudah membayar lunas.
g. Akun Retur Penjualan
Akun ini digunakan untuk menyimpan serta menganalisa informasi mengenai barang yang telah terjual kepada konsumen tetapi dikembalikan lagi karena adanya cacat.
h. Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjual barang-barang persediaan sampai ke konsumen.
2.Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang menjual jasa dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dari konsumen. Sehingga ciri-ciri dari perusahaan ini adalah tidak memiliki stok barang untuk dipasarkan seperti perusahaan dagang. Sehingga pencatatan akuntansinya hanya ada kolom untuk pembelian saja.
Perbedaan lainnya antara akuntansi perusahaan jasa dan dagang ialah lembar kerja yang digunakan pada masing-masing perusahaan tersebut. Untuk perusahaan dagang biasanya menggunakan jurnal khusus untuk transaksi yang berulang, seperti pembelian barang dan penjualan barang. Selain transaksi berulang ini, baru dicatat di jurnal umum.
Selain itu akun yang ada di transaksi penjualan di perusahaan jasa hanya akun pendapatan saja. Hal ini tentu berbeda dengan perusahaan dagang yang memiliki banyak akun seperti penjualan, dan Cost of Good Sold. Adapun tahapan siklus dari akuntansi perusahaan jasa seperti berikut :
a. Pencatatan
Pada tahap ini terdiri dari penjurnalan dan pemindahbukuan.
b. Pengikhtisaran
Pada tahap ini dilaksanakan setelah pencatatan selesai. Di tahap ini nantinya akan dibuat suatu ringkasan pengaruh dari seluruh transaksi yang terjadi selama periode tertentu.
Ringkasan tersebut terlihat di saldo akhir tiap akun buku besar. Setelah itu, saldo tiap akun akan dicatat dalam sebuah dokumen yang biasa disebut neraca saldo.
Dari kegiatan akuntansi yang dilakukan di tahap pengikhtisaran yaitu penyusunan dari neraca saldo, Pembuatan jurnal penyusunan, penyusunan kertas kerja, jurnal penutup. Setelah itu diakhiri dengan neraca saldo setelah penutupan.
c. Pembuatan Laporan Keuangan
Untuk yang terakhir akan meliputi neraca, laporan laba dan rugi, laporan perubahan modal serta laporan arus kas.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah proses aktivitas akuntansi yang terjadi di tiap perusahaan atau organisasi yang berorientasi keuntungan. Selain itu siklus tersebut pada perusahaan jasa dan dagang sangatlah berbeda mulai dari akun dan lembar kerja/penggunaan jurnal khusus.
Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, dan tetap semangat untuk menuntut bidang ilmu akuntansi, ya.