
Sejarah Akuntansi Dunia dan Indonesia
Sederhananya, akuntansi merupakan sebuah teknik untuk mengelola informasi keuangan . Nah, informasi tersebut, nantinya akan diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Meski sudah dikenal luas, namun masih sedikit yang tahu tentang sejarah akuntansi.
Hingga saat ini, akuntansi dianggap sebagai bahasa bisnis. Semakin bagus orang paham tentang akuntansi, maka dianggap semakin baik dalam mengkomunikasikan keuangan perusahaan.
Sejarah Akuntansi di Dunia
Untuk kamu yang belum tahu, di sini akan dibahas rangkuman sejarah akuntansi yang cukup detail. Informasi ini penting sekali untuk membuka wawasanmu dalam dunia keuangan.
Menurut sejumlah pakar ekonomi, akuntansi sendiri sudah ada cukup lama. Bahasa bisnis ini sudah dikenal saat manusia pertama kali menggunakan uang sebagai alat pembayaran atau transaksi. Bahasa bisnis ini dibutuhkan sebagai pencatatan transaksi keuangan.
Di dalam sebuah buku berjudul “Tractatus de Computies et Scriptoris”, yang ditulis oleh Luca Pacioli, menerangkan dan mengajarkan sebuah sistem pembukuan. Sistem yang diajarkan pada buku tersebut yaitu jenis sistem pembukuan berpasangan. Sistem ini akan mencatat semua transaksi dalam dua bagian, yaitu debit dan kredit.
Baik debit maupun kredit, keduanya harus seimbang dengan pengaturan dan perhitungan yang baik . Jika kamu ingin tahu kenapa harus berpasangan, bisa lihat video ini. Sistem yang ditulis Luca Pacioli ini bahkan mampu menghasilkan pembukuan yang lebih sistematis. Fungsinya bahkan bisa menggambarkan tentang hak pemilik perusahaan, kekayaan, hingga laba rugi.
Sejarah Penamaan Unsur-Unsur Pada Akuntansi
Tercatat ada cukup banyak unsur sistem akuntansi. Ternyata, ada sejarah akuntansi singkat terkait penamaan unsur-unsur tersebut. Kebanyakan, penamaannya biasa disesuaikan dengan nama asal negara masing-masing, atau orang yang mengembangkannya.
Sebut saja salah satunya seperti Sistem Anglo Saxon. Sistem tersebut berfungsi untuk mencatat berbagai macam transaksi dan bersifat universal. Sistem ini banyak digunakan di Amerika Serikat. Sistemnya tergolong cukup mudah diaplikasikan. Selain itu, ada juga Sistem Kontinental dari Belanda.
Sejarah Akuntansi di Indonesia
Berkembangnya sistem akuntansi di Indonesia, mengikuti perkembangannya di dunia. Di Indonesia, sejarahnya bisa kita telusuri melalui perkembangan akuntansi di era penjajahan Belanda. Jika dihitung, masa tersebut sekitar pada tahun 1624-an.
Kamu bisa melihat rekam jejak praktik akuntansi di Indonesia kira-kira pada tahun 1747-an. Di tahun tersebut, praktik pembukuan sudah mulai dikenalkan dan dijalankan. Praktiknya sendiri dilakukan oleh Amphioen Societeit. Pada saat itu, tempat tersebut berpusat di Jakarta.
Sejarah akuntansi di Indonesia yaitu menggunakan gagasan Lucas Pacioli. Beliau adalah penulis buku yang sudah dibahas di atas.
Kemudian, di tahun 1907, Indonesia mulai mengenalkan sistem pemeriksaan, atau auditing. Fungsinya yaitu untuk mengontrol dan memastikan kebenaran suatu laporan keuangan. Namun sayangnya, pada saat itu, masyarakat Indonesia belum bisa melakukannya hingga masa penjajahan berakhir.
Awalnya, negara kita menganut akuntansi kontinental ala Belanda. Namun, sistem tersebut dirasa kurang sempurna. Karena, pembukuan atau bookkeeping merupakan bagian dari elemen prosedural akuntansi.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan, maka pembukuan pun mulai ditinggalkan.
Sejarah Akuntansi Anglo Saxon di Indonesia
Sistem Anglo Saxon, adalah sebuah metode akuntansi yang sebenarnya sudah tidak asing di negara kita. Sistem yang berasal dari Amerika ini, banyak diaplikasikan oleh perusahaan-perusahaan ternama.
Adapun penyebab kenapa sistem ini populer di negara kita adalah sebagai berikut:
1.PMA yang Memberikan Dampak Positif
PMA atau Penanaman Modal Asing menjadi salah satu faktor sistem Anglo Saxon diminati di Indonesia. Sistem tersebut dianggap mampu memberikan dampak positif pada perkembangan akuntansi.
2.Jalur Pendidikan
Alasan lain kenapa sistem ini sangat populer di sini, tidak lepas dari perkembangan pendidikan. Sejarah mencatat, di tahun 1957, terjadi sebuah peristiwa konfrontasi Irian Barat. Dalam kejadian tersebut melibatkan Indonesia dan Belanda.
Konfrontasi menyebabkan seluruh pelajar di Indonesia yang menempuh pendidikan di Belanda ditarik ke Indonesia. Lalu kemudian, para pelajar yang ditarik tersebut, bisa melanjutkan studinya di berbagai dunia, termasuk di Amerika Serikat.
Sejarah inilah yang juga menjadi alasan kenapa Anglo Saxon menjadi sangat populer di Indonesia.
3.Orang-Orang Lulusan Akuntansi Kebanyakan Lulusan Amerika
Pasca kejadian konfrontasi tersebut, pelajar di Indonesia banyak yang melanjutkan pendidikan ke Amerika. Bahkan, hingga saat ini, masih banyak pelajar yang menempuh pendidikan di sana. Banyak sekali lulusan akuntansi yang belajar di Amerika.
Hal ini juga menjadi salah satu alasan kepopuleran sistem tersebut. Akhirnya, pelajar yang telah lulus tadi, mengaplikasikan sistem tersebut di negara kita.
Perkembangan Pendidikan Akuntansi di Tanah Air
Di tahun 1943 hingga 1945, kesempatan untuk menjadi seorang akuntan di Indonesia sudah mulai terbuka. Mulai dari pertama kali Belanda mundur dari Indonesia, hingga tahun 1947, hanya ada satu orang saja akuntan asli dari bangsa sendiri, dia bernama Prof. Dr. Abutari.
Di tahun 1958, Indonesia sempat mengalami kelangkaan seorang akuntan anak bangsa. Padahal, tahun-tahun tersebut Indonesia sedang berupaya untuk menasionalisasikan perusahaan yang dimiliki oleh Belanda.
Akhirnya, pemerintah mulai menerapkan sistem akuntansi model Amerika. Kemudian, mulailah sistem tersebut diaplikasikan di negara kita. Kenyataannya, sistem tersebut ternyata sangat bagus sekali dan mudah berbaur di Indonesia.
Setelah konfrontasi tersebut, terjadilah peningkatan yang signifikan dalam institusi pendidikan tinggi. Saat itu, banyak sekali pendidikan tinggi yang menyediakan pendidikan akuntansi.
Beberapa pendidikan tinggi yang memiliki fakultas akuntansi seperti:
- Universitas Sumatera Utara tahun 1960
- Jurusan Akuntansi Universitas Indonesia tahun 1952
- Universitas Airlangga tahun 1960
- Universitas Padjajaran tahun 1960
- Universitas Gadjah Mada tahun 1964
- Institut Ilmu Keuangan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 1990
Demikian sejarah akuntansi di dunia dan perkembangannya di Indonesia. Semoga informasi di atas bermanfaat, khususnya untuk kamu yang tertarik untuk menggelutinya.